Salah Gerebek, 5 Polisi Kediri Disandera Warga

Kediri (beritajatim.com) - Dhani Antara Spirit Baru.Lima anggota Satuan Narkoba Polres Kediri disandera warga selama kurang lebih 4 jam. Tetapi kemudian dilepaskan setelah terjadi negosiasi dengan perangkat desa dan provost.

Penyanderaan terhadap lima polisi ini terjadi, Minggu (19/08/2012) pagi. Peristiwa ini berlangsung, ketika kelima anggota hendak menyergap tersangka dugaan kasus kepemilikan narkoba warga Desa Bangsri, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri.

Penyanderaan dilakukan karena anggota Reskoba yang dipimpin Aipda Sugeng salah sasaran dalam menangkap tersangka. Petugas menggerebek rumah Mintoro dengan merusak pintu, dan menganiaya yang bersangkutan hingga giginya rontok.

Tak hanya itu, polisi juga menodongkan senjata api jenis pistol ke arah korban dan Yuni, istrinya sambil mendesak supaya mengakui perbuatannya dan menunjukkan barang bukti narkoba.

Atas perlakuan tersebut, sejumlah warga geram. Beruntung tidak berselang lama Provost Polres Kediri segera datang untuk mendinginkan situasi. Sehingga tidak sampai terjadi aksi amuk massa.

Harno, selaku Kaur Keuangan Desa setempat mengatakan, aksi penyanderaan warga terhadap lima anggota kepolisian tersebut berlangsung selama kurang lebih 4 jam. Kemudian dilakukan negosiasi antara warga dengan perangkat desa.

"Warga kemudian menyerahkan lima anggota Reskoba Polres Kediri ke Provost. Tetapi sebelumnya, warga meminta Kanit Opsnal untuk meminta maaf langsung di hadapan warga," ujar Harno.

Di hadapan warga, Aipda Sugeng menyatakan permohonan maafnya. Pihaknya menjelaskan, bahwa awalnya mereka hendak menangkap pelaku penyalahgunaan narkoba bernama Heru, warga Desa Bangsri.

Hal ini dilakukan berdasarkan keterangan empat tersangka yang sudah ditangkap sebelumnya. Namun polisi salah orang. Petugas justru mendatangi rumah Mintoro. Sementara rumah Heru berjarak 50 meter dari rumah Mintoro.rprt@ Dhani Arza