Arzaquna FM News :
Home » » PENUTUPAN LOKALISASI, TULUNGAGUNG JADI PERCONTOHAN NASIONAL

PENUTUPAN LOKALISASI, TULUNGAGUNG JADI PERCONTOHAN NASIONAL

Jumat, 20 Juli 2012 | 0 komentar

Dhani Antara Spirit Baru.Penutupan dua lokalisasi besar di Kabupaten Tulungagung, yakni Ngujang dan Kaliwungu kini menjadi percontohan nasional. Pasalnya, pemerintah dalam melakukan penutupan dua lokalisasi itu mengedepankan pendekatan pemberdayaan dengan mengembangkan potensi kreatifitas ekonomi, dibandingkan hanya sekedar melakukan pembinaan.
            Sub Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT), Kementerian Sosial, Sonny W Wanalu, Kamis (19/7) mengatakan, di Indonesia baru pertama ini penutupan lokalisasi dilakukan secara serempak satu daerah dan program pemberdayaan ekonominya lebih diutamakan. Munculnya prostitusi yang dilakukan oleh WTS salah satunya adalah karena aspek ekonomi. “Jadi pendekatan ekonomi yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah untuk menghentikan operasional sebuah lokalisasi,” katanya.
             Menurutnya, apa yang dilakukan Pemprov Jatim dan Pemkab Tulungagung akan menjadi rujukan dalam menutup lokalisasi disejumlah daerah pada provinsi lain. Pemerintah sejak awal memang telah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk memberikan kegiatan pendampingan pada WTS yang ingin insyaf dari pekerjaannya.
             Salah satu wujud bantuan yang diberikan pemerintah, yakni melalui pelatihan menjahit, usaha salon kecantikan, bisnis kateriing serta sejumlah kreatifitas lain yang diinginkan oleh calon peserta program.
            Bupati Tulungagung, Heru Tjahjono mengatakan, penutupan dua lokalisasi, Ngujang dan Kaliwungu pemerintah membutuhkan biaya hingga Rp 14,3 miliar. Dana tersebut selain dibutuhkan untuk kegiatan pendampingan atau modal usaha WTS yang insyaf juga untuk memanfatkan bekas lokalisasi untuk kegiatan usaha atau ekonomi rakyat. “Kami akan jadikan dua tempat lokalisasi itu menjadi pasar dan lembaga pendidikan,” katanya.
            Dari total dana yang dibutuhkan, Kementrian Sosial dan Kementerian PU akan mendukung pendanaan. Sebab selain lokalisasi, lingkungan penyangga akan mendapatkan perhatian khusus. Selama ini seperti  diketahui, lingkungan penyangga di sekitar lokalisasi sangat tidak layak. Dalam rencana, mereka juga akan menjadi sasaran program.
            Lingkungan penyangga akan menerima bantuan lewat program rumah tak layak huni dari Dirjen Cipta Karya, Kementerian PU. Mereka juga akan menerima penataan lingkungan, seperti sistem sanitasi baru yang lebih sehat. Ke depan ada perubahan pola pikir, tingkat kesehatan serta kegiatan ekonomi lingkungan sekitar eks lokalisasi.
            Bupati Heru mengaku bersyukur, sebab rencana penutupan kedua lokalisasi ini berjalan dengan damai. Jika berjalan sesuai rencana, penutupan dua lokalisasi di Tulungagung ini akan jadi percontohan nasional.
            Sebagaimana diketahui, total WTS yang mentas dari pekerjaannya sebanyak 351 orang mereka berasal dari lokalisasi Ngujang sebanyak 154 orang dan Kaliwungu Ngunut 197 orang. Agar program ini berjalan berkelanjutan dan menjaga kekhawatiran mereka yang bersedia dientaskan tidak kembali lagi pada pekerjaannya, Dinas Sosial juga telah membentuk tim yang bertugas melakukan pengawasan dan pembinaan sekaligus pendampingan.
            Sebelumnya telah diberitakan, dari 274 orang penghuni lokalisasi Dupak Bangunsari, sebanyak 121 orang sudah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing pada 2011 lalu. Sedangkan sisanya 153 WTS giliran dipulangkan tahun ini.
Tahun 2011 di Jatim terdapat 7.127 WTS. Mereka tersebar di 47 lokalisasi di 33 kabupaten/kota. Akhir 2011 terjadi penurunan, karena tiga lokalisasi di Kabupaten Blitar ditutup. Selama ini tiga lokalisasi itu dimanfaatkan 224 PSK. Pengurangan jumlah PSK juga terjadi di lokalisasi Dupak Bangunsari, Tambak Asri, Dolly, dan Jarak Surabaya dengan total l.396 PSK, sehingga sekarang tersisa 44 lokalisasi dengan 6.731 PSK(Rprt.Dhani Arza)..
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Alley Kurnia | Dhani Antara
Copyright © 2011. Arzaquna FM - Arzaquna FM
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger