Arzaquna FM News :
Home » » Satu Lagi Pesawat TNI-AU Jatuh

Satu Lagi Pesawat TNI-AU Jatuh

Sabtu, 23 Juni 2012 | 0 komentar

Dhani Antara Spirit Baru.-Yang kita terima hari Kamis sore kemarin terasa menyesakkan. Pesawat Fokker-27 milik TNI-Angkatan Udara jatuh saat sedang menjalani latihan di sekitar Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Yang lebih mengenaskan, pesawat jatuh di permukiman penduduk, sehingga menyebabkan 11 orang tewas.

Kehilangan yang paling berarti dari kecelakaan pesawat kemarin adalah tewas 11 orang, tujuh anggota TNI-AU dan empat orang anggota masyarakat. Kita harus terpukul karena seperti Mayor Penerbang Heri Setyawan merupakan pilot yang mempunyai jam terbang tinggi.

Untuk menghasilkan penerbang seperti itu dibutuhkan proses yang panjang. Kita harus mempersiapkan mulai dari nol dan mengirimkannya untuk mengikuti berbagai proses pendidikan agar menjadi penerbang yang andal. Tidak terbilang besarnya biaya yang sudah dikeluarkan negara untuk menghasilkan seorang penerbang seperti Mayor Heri.

Ternyata kita harus kehilangan penerbang yang baik itu, karena kecelakaan dalam latihan. Kita tentu harus mencari tahu penyebab dari kecelakaan itu, agar kita bisa memperbaiki kekurangan yang ada dan mencegah jangan sampai ada lagi prajurit yang menjadi korban.

Pesawat yang nahas itu sendiri memang tergolong pesawat yang tua. Pesawat itu sudah dipakai di Skuadron 2 TNI-AU sejak tahun 1976. Sejauh ini setidaknya sudah terjadi tujuh kali kecelakaan dengan pesawat Fokker-27 ini, sehingga menyebabkan puluhan prajurit TNI menjadi korban.

Oleh karena itu tepat jika TNI-AU untuk sementara mengrounded empat pesawat yang masih ada. Kita harus melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap keadaan pesawat sebelum diputuskan untuk tidak boleh lagi diterbangkan atau boleh lagi dipergunakan.

Seperti dikatakan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk penerbangan militer adalah keselamatan yang paling utama. Kita tidak boleh menolelir risiko sekecil apa pun, kalau itu membahayakan keselamatan prajurit.

Kecelakaan yang terjadi di dekat Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma semakin menegaskan pentingnya kita untuk memodernisasi alat utama sistem pertahanan. Termasuk tentunya meremajakan pesawat-pesawat yang ada di TNI-AU.

Memang tidak murah anggaran yang diperlukan untuk meremajakan alat utama sistem pertahanan tersebut. Namun itu sesuatu yang mutlak dilakukan kalau kita tidak ingin kehilangan prajurit secara sia-sia dan ingin menjaga kedaulatan wilayah Indonesia dari ancaman luar.

Sejauh ini kita sudah memutuskan untuk menyiapkan anggaran sebesar Rp 140 triliun bagi pengadaan alutsista hingga tahun 2014. Tepatlah jika anggaran tersebut lebih banyak akan dipergunakan untuk memperkuat persenjataan bagi TNI-AU dan TNI Angkatan Laut.

Dengan wilayah yang sangat luas dari Sabang sampai Merauke dan dua pertiga wilayah yang berbentuk perairan, kita membutuhkan TNI-AU dan TNI-AL yang andal. Untuk itu kita membutuhkan adanya alutsista yang mendukung agar kita bisa menjaga segenap tumpah darah ini.

Kita pantas prihatin ketika persenjataan yang kita miliki begitu terbatas. Ketika pesawat yang kita miliki tidak layak, maka bukan hanya prajurit yang menjadi korban, tetapi juga masyarakat biasa.

Kita bisa merasakan terpukulnya Mayor Yohanes yang harus kehilangan empat anggota keluarganya. Ibu, anak, dan keponakannya meninggal ketika pesawat Fokker-27 itu jatuh dan menimpa rumahnya.

Pada tempatnyalah apabila TNI menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga masyarakat sipil yang menjadi korban. Karena kecelakaan pesawat milik TNI-AU, mereka harus juga ikut menjadi korban.

Kita tentu tidak bisa lagi mencegah  kecelakaan yang sudah terjadi. Yang harus kita upayakan ke depan adalah jangan sampai lagi terjadi kecelakaan seperti itu. Semua penerbangan termasuk penerbangan militer harus menjamin keselamatan bagi para awak maupun masyarakat yang ada di bawah@Rprt.Dhani Arza.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Alley Kurnia | Dhani Antara
Copyright © 2011. Arzaquna FM - Arzaquna FM
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger