Arzaquna FM News :
Home » » Data Lama, Tak Lolos

Data Lama, Tak Lolos

Kamis, 21 Juni 2012 | 0 komentar

TULUNGAGUNG Dhani Antara Spirit Baru – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) kemarin mengumumkan para guru yang lolos sertifikasi. Pengumuman melalui on line. Bagi yang lolos, bersiap mengikuti pendidikan latihan pendidikan guru (PLPG).
Sayang, sejumlah guru yang tak lolos sertifikasi kurang legawa. Mereka menuding telah terjadi permainan.
Dugaan itu disebabkan sekitar 170 guru tidak masuk dalam daftar tersebut. “Dalam proses ranking, saya masuk urutan lumayan.
Tapi kenapa saat pengumuman kemarin saya tidak lolos? Ironisnya, urutan di bawah saya malah banyak yang lolos,” kata PNS yang mengaku mengajar di Kecamatan Campurdarat ini.
Pria yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan, padahal sejumlah PNS guru yang tidak lolos, sejatinya secara aturan maupun kepangkatan sudah memenuhi syarat. “Untuk pe­ngabdian saja saya sudah 25 tahun lebih. Untuk kepangkatan, saya masuk golongan IV A. Tapi kenapa saya tidak lolos?” katanya.
Menurut dia, banyaknya PNS guru yang tidak lolos ini memicu kecurigaan dan dugaan adanya permainan dari kelompok-kelompok tertentu. “Jelas, hal ini sangat merugikan kami,” sesalnya.
Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Tulungagung Sudiono mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait hasil pengumuman yang diterbitkan secara on-line oleh Kemendiknas. “Daftar peserta tetap guru yang lolos sertifikasi untuk melakukan PLPG sesuai ranking data on-line dari Kemendiknas. Jujur hal ini bukan atas dasar rekayasa kami,” ucapnya.
Sudiono mengatakan, pada 2011 ini Dinas Pendidikan membuka kuota sebesar 2.013 guru. Meliputi; TK PNS (62), TK non PNS (54), SD PNS (1.234), SD non PNS (11), SLB PNS (10), SLB non PNS 0, SMP PNS (500), SMP non PNS (13), SMA dan SMK PNS (109), non SMA dan SMK PNS (20 orang).
“Banyaknya guru tidak lolos pengumuman ini, waktu cari nilai unik pendidikan dan tenaga kependidikan (NUPTK) data guru itu dalam posisi diploma 2 sehingga pada saat itu belum layak. Meskipun, selanjutnya memiliki ijazah S1 dan didata base muncul S1. Namun di Kemendiknas tetap data lama,” katanya.
Sudiono melanjutkan, ternyata identitas 170 guru saat ini tidak tercetak melalui NUPTK on-line. Sehingga, kemarin me­reka harus mengumpulkan formulir dalam rangka revisi data agar berikutnya menjadi valid. Sebab, dalam daftar peserta tetap (DPT) ada tiga kategori. Yakni, lulus dengan status layak serifikasi, belum layak sertifikasi, tidak masuk kelompok layak sertifikasi. “Yang banyak dipermasalahkan saat ini adalah data yang dinyatakan belum layak sertifikasi,” jelasnya.
Mengantisipasi terjadinya permasalahan, Sudiono mengatakan, pihaknya bakal segera membedah permasalahan tersebut. “Rencananya, Agustus nanti akan kita bedah. Agar kuota berikutnya tidak ada masalah,” pungkas Sudiono@Rprt.Dhani Arza
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Alley Kurnia | Dhani Antara
Copyright © 2011. Arzaquna FM - Arzaquna FM
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger